Senyum itu memanggil jiwa
Membuatku mendekat, kuat bagaikan kekuatan magnet
Diantara parau, lirih suara kubisikkan
Kupanggil namamu dalam desahan nafasku
Menyembunyikan sunyi dalam kekekalan hati
Lepas dari busur waktu adalah rindu
Mencair dari kebekuan seperti hujan
Merambah perih dalam jantung hati
Engkau...teduh dalam potretmu
Tersimpan dalam bilik hati
Kusapukan jari di antara lelah
Dan, sombongmu kokoh dalam puncak gunung tertinggi
Tak soal jika hatimu tak kosong
Sebab pergerakan matahari yang selalu berputar
Mengganti fajar menjadi senja
Dalam gerimis sore ini
Kulukis wajahmu dalam sketsa jiwa
Mengenang, dan akan melangkah
Sampai engkau memanggil namaku...menggandengku...
Mengabarkan kejujuran hati
- Medio akhir 2009 -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar