Senin, 14 Desember 2009

Kabar Angin

Senyum itu memanggil jiwa
Membuatku mendekat, kuat bagaikan kekuatan magnet
Diantara parau, lirih suara kubisikkan
Kupanggil namamu dalam desahan nafasku
Menyembunyikan sunyi dalam kekekalan hati

Lepas dari busur waktu adalah rindu
Mencair dari kebekuan seperti hujan
Merambah perih dalam jantung hati

Engkau...teduh dalam potretmu
Tersimpan dalam bilik hati
Kusapukan jari di antara lelah
Dan, sombongmu kokoh dalam puncak gunung tertinggi

Tak soal jika hatimu tak kosong
Sebab pergerakan matahari yang selalu berputar
Mengganti fajar menjadi senja

Dalam gerimis sore ini
Kulukis wajahmu dalam sketsa jiwa
Mengenang, dan akan melangkah
Sampai engkau memanggil namaku...menggandengku...
Mengabarkan kejujuran hati

- Medio akhir 2009 -

Sukses Menurut "IKHa"

Sukses menurut gw bukanlah sekedar bekerja menjadi seorang copywriter di advertising kenamaan, menjadi wartawan media besar, atau menjadi media relations yang handal. Sukses adalah bagaimana gw bisa memanaj tantangan (masalah) sekarang dengan sikap seorang yang dewasa, berfikir bijak, dan selalu berusaha dekat dengan Nya.

Apapun hasil yang di capai nanti, itulah sukses sebenarnya, berani melapangkan, merelakan, berpikir positif, ketika gw bisa melewati semua ini dengan hati yang nyaman, dan senyum yang selalu terkembang.

Berusaha, berdoa, selalu menanamkan optimisme selalu gw camkan dalam pikiran. Gw sangat percaya hukum ketertarikan, ketika kita pancarkan energi positif setiap hari dalam hati dan pikiran, niscaya alam semesta dan seisinya akan merefleksikan hal yang sama.

Hidup penuh dengan ujian, jika kita lulus, kita akan naik kelas. Tentunya dengan kesabaran dan keikhlasan. Mengutip kata Seno Gumira Ajidarma dalam sebuah tulisan di Koran Nasional, " Boleh kan jadi orang biasa saja yang cukup puas asal bisa hidup mandiri, tidak jadi parasit, dan bisa berekspresi secara merdeka?, boleh kan tidak usah berkompetisi, santai menjadi juara enam saja, atau nomor dua belas, tidak usah pake dasi, tidak usah pake mobil mewah, tidak usah membungkung-bungkuk minta order, tidak usah sibuk cari muka depan atasan, menjadi warga kelas dua saja yang tidak usah nonton opera dan cukup puas nonton layar tancep, atau terkantuk-kantuk di muka TV nonton tayangan tidak berbobot?, boleh kan menjadi manusia yang sedang-sedang saja?

Berbahagialah orang yang biasa saja, tidak sukses menurut kacamata umum, selama mereka tidak punya beban. Dan bagi mereka yang memberhalakan kesuksesan, tapi gagal, boleh tunggu di lapangan parkir, siapa tahu meloncat dari lantai 20...hehehehe...

Gw lagi mencoba sekuat tenaga untuk lebih fokus dengan apa yang gw inginkan sekarang, mengkoreksi rencana, menata kembali impian gw. Dan, mungkin saatnya mencari penyemangat hidup yang serius, biar gw lebih fokus. Melupakan semua perasaan sakit hati, merubahnya menjadi semangat keceriaan setiap hari.

Dengan segala keterbatasan, gw akan tetap berjuang...gw ga mau membiarkan begitu saja mengecewakan orang-orang yang sudah memberikan jalan, dan dukungan.

Besok pasti akan lebih baik....!!!!!!!

Senin, 19 Oktober 2009

Surat Cinta Noura Kepada Fahri

Kepada
Fahri bin Abdillah, seorang mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia

Assalamu'alaikum warahmatullah wa barakatuh.


Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa.
Wahai orang yang lembut hatinya, 



Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada dihadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.
Wahai orang yang lembut hatinya,



Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian tiada memiliki siapa-siapa kecuali Allah di dalam dada, kaulah orang yang pertama datang memberikan rasa simpatimu dan kasih sayangmu. Aku tahu kau telah menitikkan air mata untukku ketika orang-orang tidak menitikkan air mata untukku.
Wahai orang yang lembut hatinya,


Ketika orang-orang di sekitarku nyaris hilang kepekaan mereka dan masa bodoh dengan apa yang menimpa pada diriku karena mereka diselimuti rasa bosan dan jengkel atas kejadian yang sering berulang menimpa diriku, kau tidak hilang rasa pedulimu. Aku tidak memintamu untuk mengakui hal itu. Karena orang ikhlas tidak akan pernah mau mengingat kebajikan yang telah dilakukannya. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang saat ini kudera dalam relung jiwa.


Wahai orang yang lembut hatinya,


Malam itu aku mengira aku akan jadi gelandangan dan tidak memiliki siapa-siapa. Aku nyaris putus asa. Aku nyaris mau mengetuk pintu neraka dan menjual segala kehormatan diriku karena aku tiada kuat lagi menahan derita. Ketika setan nyaris membalik keteguhan imanku, datanglah Maria menghibur dengan segala kelembutan hatinya. Ia datang bagaikan malaikat Jibril menurunkan hujan pada ladang-ladang yang sedang sekarat menanti kematian. Di kamar Maria aku terharu akan ketulusan hatinya dan keberaniannya. Aku ingin mencium telapak kakinya atas elusan lembut tangannya pada punggungku yang sakit tiada tara. Namun apa yang terjadi Fahri?



Maria malah menangis dan memelukku erat-erat. Dengan jujur ia menceritakan semuanya. Ia sama sekali tidak berani turun dan tidak berniat turun malam itu. Ia telah menutup kedua telinganya dengan segala keributan yang ditimbulkan oleh ayahku yang kejam itu. Dan datanglah permintaanmu melalui sms kepada Maria agar berkenan turun menyeka air mata dukaku. Maria tidak mau. Kau terus memaksanya. Maria tetap tidak mau. Kau mengatakan pada Maria: 'Kumohon tuturlah dan usaplah air mata. Aku menangis jika ada perempuan menangis. Aku tidak tahan. Kumohon. Andaikan aku halal baginya tentu aku akan turun mengusap air matanya dan membawanya ke tempat yang jauh dari linangan air mata selama-lamanya. Maria tetap tidak mau." Dia menjawab: "Untuk yang ini jangan paksa aku, Fahri! Aku tidak bisa." Kemudian dengan nama Isa Al Masih kau memaksa Maria, kau katakan, "Kumohon, demi rasa cintamu pada Al Masih." Lalu Maria turun dan kau mengawasi dari jendela. Aku tahu semua karena Maria membeberkan semua. Ia memperlihatkan semua kata-katamu yang masih tersimpan dalam handphone-nya. Maria tidak mau aku cium kakinya. Sebab menurut dia sebenarnya yang pantas aku cium kakinya dan kubasahi dengan air mata haruku atas kemuliaan hatinya adalah kau. Sejak itu aku tidak lagi merasa sendiri. Aku merasa ada orang yang menyayangiku. Aku tidak sendirian di muka bumi ini..


Wahai orang yang lembut hatinya, 


Anggaplah saat ini aku sedang mencium kedua telapak kakimu dengan air mata haruku. Kalau kau berkenan dan Tuhan mengizinkan aku ingin jadi abdi dan budakmu dengan penuh rasa cinta. Menjadi abdi dan budak bagi orang shaleh yang takut kepada Allah tiada jauh berbeda rasanya dengan menjadi puteri di istana raja. Orang shaleh selalu memanusiakan manusia dan tidak akan menzhaliminya. Saat ini aku masih dirundung kecemasan dan ketakutan jika ayahku mencariku dan akhirnya menemukanku. Aku takut dijadikan santapan serigala.


Wahai orang yang lembut hatinya,


Sebenarnya aku merasa tiada pantas sedikit pun menuliskan ini semua. Tapi rasa hormat dan cintaku padamu yang tiap detik semakin membesar di dalam dada terus memaksanya dan aku tiada mampu menahannya. Aku sebenarnya merasa tiada pantas mencintaimu tapi apa yang bisa dibuat oleh makhluk dhaif seperti diriku.
Wahai orang yang lembut hatinya,


Dalam hatiku, keinginanku sekarang ini adalah aku ingin halal bagimu. Islam memang telah menghapus perbudakan, tapi demi rasa cintaku padamu yang tiada terkira dalamnya terhunjam di dada aku ingin menjadi budakmu. Budak yang halal bagimu, yang bisa kau seka air matanya, kau belai rambutnya dan kau kecup keningnya. Aku tiada berani berharap lebih dari itu. Sangat tidak pantas bagi gadis miskin yang nista seperti diriku berharap menjadi isterimu. Aku merasa dengan itu aku akan menemukan hidup baru yang jauh dari cambukan, makian, kecemasan, ketakutan dan kehinaan. Yang ada dalam benakku adalah meninggalkan Mesir. Aku sangat mencintai Mesir tanah kelahiranku. Tapi aku merasa tidak bisa hidup tenang dalam satu bumi dengan orang-orang yang sangat membenciku dan selalu menginginkan kesengsaraan, kehancuran dan kehinaan diriku. Meskipun saat ini aku berada di tempat yang tenang dan aman di tengah keluarga Syaikh Ahmad, jauh dari ayah dan dua kakakku yang kejam, tapi aku masih merasa selalu diintai bahaya. Aku takut mereka akan menemukan diriku.. Kau tentu tahu di Mesir ini angin dan tembok bisa berbicara.


Wahai orang yang lembut hatinya,


Apakah aku salah menulis ini semua? Segala yang saat ini menderu di dalam dada dan jiwa. Sudah lama aku selalu menanggung nestapa. Hatiku selalu kelam oleh penderitaan. Aku merasa kau datang dengan seberkas cahaya kasih sayang. Belum pernah aku merasakan rasa cinta pada seseorang sekuat rasa cintaku pada dirimu. Aku tidak ingin mengganggu dirimu dengan kenistaan kata-kataku yang tertoreh dalam lembaran kertas ini. Jika ada yang bernuansa dosa semoga Allah mengampuninya. Aku sudah siap seandainya aku harus terbakar oleh panasnya api cinta yang pernah membakar Laila dan Majnun. Biarlah aku jadi Laila yang mati karena kobaran cintanya, namun aku tidak berharap kau jadi Majnun. Kau orang baik, orang baik selalu disertai Allah.


Doakan Allah mengampuni diriku. Maafkan atas kelancanganku.



Wassalamu'alaikum,
Yang dirundung nestapa,
Noura

Tentang Donat

Sore hari...saat mata dah mulai kriyep-kriyep krn lelah kerja, lelah nurutin maunya klien, lelah bikin report, lelah pesbukan, lelah ceting, lelah maen game, ato lelah mlototin yang enggak-enggak...(dilarang curig ya!!!)


enaknya ngupi (boleh espresso, boleh latte,  kupi sachet pinggir jalan juga mantap)terus ditemenin seonggok donuts coklat...uggh sedep pisan!ena'e pool...
biasanya dapat membuyarkan kepenatan!!hati jadi lebih cair...kerja’an yang menumpuk  jadi kueciil, mengungkapkan rasa  jadi lebih nyaman...resah menanti seseorangpun jadi biasa saja...rasa pengen ngumpat jadi hilang!!!mak pyur...

Ceritanya, lagi  belajar sabar...sabar dalam segala hal...sabar ngerjain report, sabar ngeladenin boz, sabar jadi korban untuk menyelamatkan pantat para boz, sabar dengan maunya si  klien yang kadang suka lebay, sabar kalo kena omel, sabar menunggu jam lima tiba, sabar menunggu hari sabtu tiba, dan sabaaarrr menunggu gajian tiba...walo dompet dah tipis, ATM ngambek digesek, Kartu Kredit nyelip di bawah baju (entah baju siapa?)


Dengan ditemani donuts…sambil nyruput kupi hangat-hangat kuku…ahhh khasiatnya dasyat!!! Sambil membayangkan para pembuat donuts yang tentunya dengan elmu kesabaran dalam membuatnya…ulet!alon-alon tapi jadi…begitupun penjajanya…sabar menanti pembeli yang sekedar mencolek…membeli…dan menikmatinya…


Kurasa donuts mampu menyampaikan pesan...pesan hangat pada siapa saja terutama yang berwenang!pada yang berwajib!bisa tentang apa saja….tentang resah, tentang rindu, tentang cinta, dan salah satunya tentang sebuah ketulusan hati sebagai buah dari kesabaran!!!

Ganbatte!!!

Tertawan

Ketika aku sangat menghamba padamu
membungkung-bungkuk
meringkuk tak berdaya di sudut kamar

Tanpamu kubegitu takut...
takkan kudapati lagi bakso kegemaranku
takkan kutemui lagi coklat penawar cintaku
takkan kuhirup lagi teh poci peredam penatku
bahkan aku takut akan mati jika tanpamu

Tak ikhlas!!serupiahpun hakku tertawan
mengeluh sampai bingung!sampai kudapatkanmu

Apa yang belum kulakukan hingga rupiahku
melayang...tak jua menggunung...

Tersurat:
Kepada Allah, dan seluruh jagad raya Nya
ajari aku!para sahabatku! untuk ikhlas...
dan tidak melulu menghamba pada rupiah..

Hepi Besdey Dad!

Kagem Bapak

"Sugeng Tanggap Warso..."

Hari ini tanggal 28 Oktober 2008 ulang tahun Bapak, keluargaku bukan keluarga yang romantis, kasih ucapan selamat aja kayana...sungkan...meskipun begitu aku selalu inget ulang tahunnya...

Aku disini...jauh...tapi kudoakan selalu untukmu Pak!senantiasa diberikan kesehatan, diberikan kebahagiaan diharimu yang semakin senja, maafkanku...yang senantiasa membuat kerutan didahimu semakin banyak...

Jika saja kau tahu...yang tak pernah kuungkapkan padamu...aku sangat menyayangimu...sepenuh hatiku, sepanjang hayatku...

Hantaran Mendung Sang Nenek

Bayangannya mulai meredup...dan mentari begitu saja menghilang mengantarkan hujan turun ke bumi...lambat laun langit menjadi gelap!begitu mencekat!!!
Hawa dingin dan menjadi sangat dingin, menusuk palung jiwa...
Sayup-sayup terdengar lirih rintihannya...sang Nenek menyerah telak dengan dingin, tak selembar selimut yang mampu menghangatkannya, juga menghangatkan jiwanya..
Kemana orang yang lalu lalang itu?!!! orang-orang yang senantiasa meneriakkan kepedulian?!!!
Bahkan, mereka tak pernah tahu...Jika akhirnya sang Nenek harus menghadap sang khalik lantaran beku... tidak sekedar selimut yang mampu membuatnya bertahan, ulurkan tangan kita untuk senantiasa menghangatkannya...


In Memoriam Nenek Karmilah, Medio 4 Nov 2008
Selamat Jalan Nek...

Sepotong Rindu Untuk Sahabatku

Sahabat...

Apakah kau baik-baik saja hari ini?
Sudah seminggu tak jua kau kirimkan kabar padaku, tak bosan aku menunggunya. Bersama rintik hujan kemarin sore, kukirimkan pesan...kebiasaanku bercerita padamu, semua yang ingin selalu kubagi padamu.

Aku selalu berharap, satu saat nanti kita diijinkan olehNya bersua dalam dimensi yang nyata, untuk sekedar bergandengan kelingking seperti janjiku padamu. Sahabat...kumohon padamu selalu tanamkan dalam hatimu, sakitmu akan segera berlalu, karena itu kekuatan jiwa untuk kesembuhanmu.

Aku kangen, saat-saat kita habiskan waktu berjam-jam untuk chatting, bertelepon...ribuan kata mengalir begitu saja, seakan tak akan pernah habis. Kini, kau pun tak mampu lagi sekedar mengangkat telepon dariku. Kau hanya bisa berbaring, menikmati hari demi hari.

Sakit itu begitu menawanmu...andai kupunya daya, aku ingin selalu menemanimu dimasa-masa tersulitmu...kuhiraukan julukan bak radio butut untukku yang selalu nyerocos menceritakan tentang apa saja padamu, asal aku bisa membuatmu tersenyum, membuatmu tertawa...membuatmu sesaat melupakan rasa sakit didadamu.

Sahabatku, disepotong malam kumintakan padaNya...untuk hilangkan semua rasa sakit yang hinggap ditubuhmu...

Dan jangan menangis lagi...

Dedicated to Elke Mulia "aku selalu rindu padamu"

Belahan Jiwaku



Teruntuk Belahan Jiwaku

Ajari aku!!
Mencintai ketidaksempurnaanmu dengan cinta yang sempurna

Demikian pula adanya dirimu!
 
 
-Jika suatu hari nanti, DIA telah mngijinkan aku bertemu dengan Belahan Jiwaku-

Antara Andrea Hirata atau Lelaki lain?



Pagi-pagi aku ditelepon salah satu ade organisasi namanya Dita, dy memintaku untuk jadi moderator di acara diskusi tentang perfilman. Ada dua sesi dan beda tema tentunya, dan seperti biasa aku selalu dibarengi sm si Aa. Dy dapet jatah sesi pertama dengan tema yang agak sedikit perlu mikir, keterkaitan antara undang-undang perfilman, lembaga sensor film, dan perfilm-an Indonesia.

Klo aku dapet tema yang cukup ringan dan sifatnya menghibur, tentang perbandingan skenario, novel, dan film laskar Pelangi. Tentu saja, aku menyambut baik, dengan pembicara Mas Riri Reza, Mas Andrea Hirata, dan penulis skenarionya Laskar Pelangi (aku lupa namanya *maaph ).

Sebenernya si ini bukan kali pertama aku jadi moderator, tapi dengan Mas Andrea baru pertama dan tentu saja bikin deg-deg an (hehehehe...ngefans euy).
Aku harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk ketemu dy, novel-novelnya untuk ditanda tangani, kamera untuk foto bareng, dan upzzz...aku hrs ksh dy kenang-kenangan...(sedikit norak ya??!!) bukannya sibuk memeprsiapkan diri jadi moderator malah sibuk ga penting...eiitsss penting bwt gw deng!...hehehe

hmmm....tapi tanggal segitu kan aku ada rencana liburan, bekpekeran dan pastinya jatah setor muka sm bapakku dikampung....

Gimana dunks!!! mw pilih yang mana?! Mas Andrea atau Bokap ya?!

SMS Duka Cita



Sabtu pagi, sambil masih leyeh-leyeh di kasur, nonton tivi ga da yg bagus (ya iyalah tipinya cm satu channel), mau baca lg ga mood, diluar kamar masih sepi blm ada yang eksis, rencana keluar juga baru sore hari...ugghh mati gaya umpat gw...terus iseng liat folder sms, eh nemu sms jail yg dikrm Mas Rudi tempo hari. Iseng-iseng gw edit menyesuaikan dengan kebiasan gw, begini bunyinya :

Assalamualaikum, kami keluarga dari Ika...minta dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya kepada kalian teman-temannya maupun orang terdekatnya. Karena Ika telah meninggalkan kita semua tadi pagi jam 07.30 WIB.

terus di sela dengan enter banyak bgt, baru muncul tulisan :

Untuk hijrah ke pasar minggu beli oncom!!!


Huahahah...sms itu gw kirim ke beberapa temen-temen deket gw, yg sdh gw perkirakan pasti masih dibuai mimpi. Beberapa menit berlalu, gw dah mulai menggerutu...sialan ni anak-anak ga ada yg berhasil gw kerjain...eiittss tapi salah!!! setelahnya gw eksis di telponin.

Si Iken sambil teriak dikuping : Jawir!!!! rese bgt lw !!!gw dah panik mana gw di rumah sendirian, yg ada di pikirin gw tadi, telpon Agung apa lw ya, tp gw agak ragu saat mw mencet nmr lw pan lw dah meninggal yaks. Ahhh untunglah akhirnya gw tetap memutuskan telpon lw!!! becandanya bikin jantungan...bla bla bla (dy msh melanjutkan omelannya, pdhl nada sela dah bolak balik bunyi)

Ga lama si Elke (gw lupa bgt klo tmn gw ini sakit jantung) sms dengan bunyi, IKaaaaaaaa gw sebel!! gw benci sama lw!!! bcandanya keterlaluan!! (gw cuma ketawa bls sms nya)

Si Edo parah...dy dah sambil nangis-nangis berusaha nelpon gw (nada sibuk terus), Mamanya juga ikutan panik (mereka berfikir gw kan sendirian di Jakarta) sampe maksa pacarnya bangun buat menanyakan keadaan gw (hiks hiks jd terharu, mksh ya Sizta! akh tp td gw tanya dy klo keadaan itu benar terjadi apa yg akan dilakukannya, eh dy jawabnya enteng bakalan gw cuekin!! katanya...huuuuu)

Si Aa juga marah-marah di sms...becanda nya ga lucu katanya!!! (hehehe) trus menyusul bbrp respon dr teman-teman yang lain...dan yang paling enteng jawabnya cuma sms dari si Kuya alias Fatma, bunyinya gini : Huh beli oncom aje pamerrr....;P

Hehehe....pagi-pagi berhasil membuat orang panik, seharian banjir sms dan telpon umpatan..cihuy!!!akhirnya gw ga mati gaya menunggu sore hari tiba!!!

Thanks ya teman-teman gw jd terharu dan sgt yakin kalian menyayangiku, mengkhawatirkanku, dan takut kehilangan diriku....(aihhh GR nya...)

Huahahaha...gw juga sayang kalian semua!!! i lap u teu eren eren!!!!!

Gerwani Nglesor



Hari ini tepat tanggal 1 Jan 2009, waktunya diriku menyudahi liburan. Dijemput Dana (my bespren) menuju stasiun,di stasiun dah berderet orang mengantri membeli tiket. Sukses beli tiket, meski jelas terpampang tempak duduk habis,EGP batinku!kita brdua memanfaatkan waktu yg lumayan lama dgn foto2 d skitar rel,dan sawah samping rel.

Penderitaan dimulai ketika kita lagi eksis duduk di tepi rel tiba-tiba hujan turun. Saat itu juga kita baru menyadari orang-orang makin banyak di ruang tunggu. Gw masih sok yakin haiyaah kereta yang lewat kan banyak, ga cm satu tujuan (mencoba menghibur diri, daripada histeris lebih dini). Jam 8 lewat dikit kereta yg kita maksud datang,upss!naiknya pake susah,pake kena ujan, sesampai di gerbong kereta gw lagi  nyadar klo gw ga dpt tempat duduk.

Eksis beli koran sm sewa bantal, Alhamdulillah ktemu temen snasib bwt ngegembel duduk nglesor, duduk di slesepan antara tempat duduk,dan pura-pura ga peduli melihat tatapan penumpang yg melihat ada gerwani duduk nglesor pake koran dan bantal. Saat dah mulai mencoba menikmati keadaan, tiba-tiba mak sreeng bau pesing menusuk idung, duh!makin yakin harus nahan kebelet pipis smpe Jakarta.eh lg pura-pura amnesia kebelet, perut kok berisik bgt minta d isi...(lengkap sudah penderitaan)

Dalam hati teriak...ampyuuun saya kangen bantal guling dikosan,saya kangen ninja hatori yg mungkin bisa mengajak terbang cepat kkosan!!!


Dan besok jm8 saya harus sdh ada dkantor!!! (glek!!)

Cerita Dari Ngayogyokarto




Liburan akhir tahun gw putuskan untuk mampir ke Yogya. Hari pertama ketemu sama Mas Adi, seseorang yang sudah lama ingin gw temui. Mengawali jalan-jalan dengannya dengan sarapan di daerah Pogung, kawasannya anak-anak UGM mangkal (maklum yang ngajak jalan alumni sana juga). Saat menuju kesana iseng gw nemu plang dengan tulisan COMPAK dibawahnya di perjelas dengan keterangan “Tempat Cukur Cowok Cerdas” gw nyengir aja bacanya dalam hati sembari protes, plis de anak-anak UGM ini sangat berasa sekali dirinya cerdas…ga usah de terlalu narsis (ngiri.com)

Lanjut, sama Mas Adi gw digiring ke markas anak-anak Mapala UGM khususnya anak Bio, adek-adek ini lagi sibuk mempersiapkan diri mau penelitian di Gunung Kidul, entahlah gw sendiri ga mudeng dengan rencana para ilmuwan cilik itu. Mereka sangat ramah, di basecampnya gw dibikinin teh manis (lumayan bikin gw refresh dari jetlag kereta semalem). Plus rambutan yang baru saja dipetik dari pohon, obrolan mengalir di antara mereka (dan gw cuma jd pendengar setia) paling-paling ikut nyengir saat sampai pada obrolan yang mendekati guyonan (itu juga masih taraf terkaan gw).

Setelah cuci muka (ga pake mandi) semprot farfum sana-sini, dimulailah jalan-jalan sesungguhnya dengan Mas Adi berkeliling kota Yogya. Sesuai janjinya, gw di ajak ke keraton, tampak ramai orang-rang berkunjung kesana dari mulai wisatawan domestik sampai wisatawan manca negara. Gw sempet protes sama Mas Adi, “Mas kok cuma ngene, opo sing ditonjolkan?ga ada nilai jualnya, menurutku ga kreatif pengelolanya, dan ga ada sudut yang oke buat angle foto” (kalimat terakhir yang bikin dy mengernyit aneh ).

Sejauh mata memandang gw ga melihat sesuatu yang menarik, yang bikin gw takjub. Hamparan bangunan yang tidak terlalu terawat, di sebelah kiri pendopo utama ketika kita masuk disajikan manekin-manekin dengan berpakaian macam-macam jenis pakaian kebesaran keraton, sayangnya dibawah manekin itu tidak dilengkapi dengan tulisan penunjang.

Buat backpacker seperti gw kan sayang kalo harus sewa guide, hanya untuk mau tahu hal-hal seperti itu, paling gw nguping-nguping dikit sama guidenya anak-anak sekolah yang lagi study tour (lumayan). Masuk keruangan berikutnya tersaji lukisan-lukisan kereta kencana para sultan, ruangan ini juga ga bikin gw tertarik buat foto-foto (itu bagian paling penting buat gw). Di Keraton gw cuma nemu satu sudut yang kayanya oke buat background foto, hehehe…walo ternyata di belakang nyelip sapu lantai yang ga menunjang banget.

Dari keraton gw di ajak ke Taman Sari, numpang solat semabri cuci muka ngilangin dekil dimuka, sama nge-es jeruk di warung simbok pinggir jalan. Walopun gw sudah berkali-kali kesini tapi gw sangat menikmati suasana disini (mungkin karena gw punya titisan putri keraton kali yaks huehehe…yang baca ga boleh sirik).

Biarpun berkali-kali datang tapi masih ada aja beberapa bagian yang belum gw jelajahi di seputaran Taman Sari itu, ya seperti masjid yang terletak di bawah tanah, berbentuk bulat terdiri dari dua lantai dengan lorong-lorong, dan punya lima pintu dan lima tangga yang berpangkal pada satu  pintu dilantai dua (menurut guide pribadi angka 5 yang dipilih mengartikan rukun islam). Menurutnya masjid ini pula yang dulu difungsikan sebagai tempat bersembunyi dari para penjajah.

Dari masjid tersebut, gw merengek minta di ajak ke reruntuhan bangunan di belakang pasar Ngasem. Mengingatkan gw sama Abdel El Rahman, dulu waktu gw sama dy masih pacaran, pengen banget dy ngajak gw ksana, kamu bisa melihat kota Yogya dan gunung merapi dari reruntuhan Pasar Ngasem, dan dari sana akan tampak sangat indah kota Yogya dan segala sudut pendukungnya, gitu katanya...(co cuit), dan kemaren gw benar-benar mewujudkan keinginannya walo tidak dengannya.

Panas terik ga bikin gw patah semangat, setiap sudut bangunan gw jelajahi, sayang gw ga bawa kamera cuma modal kamera henpon, yang masih juga kalah keren sama punya guidenya. Mas Adi sendiri mungkin sampe eneg foto-in gw, hehehe…(jangan pernah bosen ya Mas, anggap saja ini tantangan dari karirmu menjadi fotografer selama ini)

Panas-panas enak makan es cream, Masku memang sangat pengertian, dy mau saja jajanin aku es cream, dan gw suka melihatnya ikutan makan es cream (kalo dilihat dari segi umur dah ga pantes makan es cream sambil jalan, tapi gara-gara ika smuanya jadi sah-sah saja).

Mas Adi bolak-balik nanya, kamu laper nda? (gw sampe amnesia kalo harus mengisi perut) akhirnya gw bilang iya, dan dengan muka bingung mau makan dimana. Masku ini seorang vegetarian, dan gw sebaliknya (ga doyan sayur dan buah). Mati gaya lah kita berdua, tapi dy dengan senyumnya yang meneduhkan yo wes kita cari tempat makan yang bisa menyediakan keduanya (seeplah…siap berangkut).

Kenyang makan, sebenernya gw masih mau jalan ke Kaliurang mampir ke museum Ulen Sentalu, disana lebih keren untuk cucimata. Tapi pupus harapanku saat melihat si Mas, cape nurutin gw seharian. Terpaksa gw nurut di antar pulang ke Wirobrajan tempat-te de Raras, katanya kamu istirahat dulu, mandi dari kemaren belum mandi to? Gitu katanya…hehehe…emang iya si…(gw rasa dy dah kebau-an dan mau pingsan)

Malamnya ditinggal Mas Adi, daripada matigaya (karena hasrat jalan-jalan masih merajalela) akhirnya sms Om Adjie untuk sekedar jemput makan lesehan, pikirku gpp deh sama Om pendiam yang penting jalan!!! ditambah hujan rintik-rintik harusnya si jadi romantis (kalo sama yang lain mungkin, tapi sama Om Adjie sami mawon…huehehe..gubrak!! Piss ya Om....lain kali kita akan jalan dengan suasana lebih romantis, dengan syarat Om harus ngumpulin tema buat kita ngobrol...hehehe).

Hari kedua bener-bener matgay saat Mas Adi bener-bener memutuskan pulang ke Kebumen ketemu Ibundanya lanjut dan ke Jember, aiihh…gw sampe speechless, apa daya…saat gw dah mulai frustasi, ketambahan di omelin si Aa gara-gara batalin janji jadi moderator, hampir aja gw mw bunuh diri minum permen frozz segepok (hehehe mana mempan). Disaat-saat genting iseperti tulah muncul pahlawanku si Ninja Hatori yang baik hati, dy berjanji jemput gw dan ngajak jalan kemana gw mau…cihuy!!!!yezz…kata gw yang udah empet, sirik ngliat de Raras pacaran di teras (puiihhh Mbakmu iki lo de!!!kasih pinjem pacarmu po?!satu aja)

Jam 8 kurang 10 menit, ada yg ngetok pintu nyariin Ika…upzz saking girangnya langsung loncat dari kasur, lempar buku bacaan yg dari tadi jadi bahan pelarian.
Mas Groengerine (angel tenan mocone) ngajak gw makan di kisaran Selokan Mataram (pikirku ,makan kok di got),  ternyata tempatnya sangat nyaman, walo klo denger namanya jd feeling bau menyengat ga enak (woy!!ini bukan selokan kali ciliwung yg item, ini selokan bukan sembarang selokan kok!hehehe…), nama rumah makannya Warung Pendekar, jadi berasa Wiro Sableng…hehehe…minumnya teh poci, yang sekali sruput bisa langsung ilang rasa penat, ilang kesepian ditinggal pacar…mak nyuusss…

Setelah kenyang makan dan kenyang ketawa (tepatnya si ngetawain Yayunce, ga da topic yg lbh menarik dari ini) kita meluncur keliling Yogya, Ninja Hatori kali ini mengajak gw bener-bener muterin Yogya (doi sbnrnya blm hafal betul Yogya, tp krn yg digonceng lbh ga tw jd dipikirnya jln2, pdhl pake bumbu nyasar). Tak ketinggalan foto-foto di seputaran Benteng Lengkung Gading, sambil liat anak gaul Yogya lagi pada freestyle pake sepeda.

Lagi mikir mau gaya apalagi buat foto (maklum biasanya jd tukang foto, kali ini dimanjakan jd foto model), si suhu gerwani yg lg bulan madu sm brondong, mendadak menginformasikan untuk segera melncur ke kawasan tugu karena kirab satu suro bentar lagi sampe. Yuhuu…kita meluncur dengan hati riang gembira (itu mah gw deng).

Nongkrong di Circle K deket Tugu sambil nunggu pasukan lewat, weleh-weleh…setelah keliatan kita langsung eksis minta di foto sana-sini nyolong kesempatan saat mereka berhenti, alhasil foto dengan muka panik takut ketabrak berhasil terabadikan dengan baik.
Selesai kirab kita memutuskan untuk nongkrong di kopi joss menjamu kawan suhu gerwani yang datang dari Banjarmasin (Mas Rama dan kawannya)

Dah hampir sepertiga malam, akhirnya memutuskan untuk menyudahi keakraban sambil ngopi. Dan gw masih saja request minta foto-foto di seputaran gedung tua di kawasan Malioboro. Tapi ternyata alam tak mengijinkannya, mendadak hujan mengguyur bumi dengan dasyatnya. Syukurnya gw sm Mas Groengerine terselamatkan dengan adanya mantel hujan, sedangkan si suhu bersama brondongnya terpaksa menerima keadaan, memakai mantel dengan desain mutakhir karya desainer terkemuka Yogyakarta, si Mas Groengerine menyebutnya MCC (Mantel Compang Camping). Mantel dengan model sobek sana sini, tangan cuma ada satu, wakakakakakak…lucu tenan apalagi klo liat Mas Endroo dengan muka coolnya model renegade tapi tetep ngotot pake mantel itu (lumayan sedikit melindungi ujarnya daripada besok tidak bisa meneruskan jalan-jalan yo Mas?!).


Sampai di rumah de Raras, masih harus berjuang membangunkannya…dan nyaris tidur depan pintu karena de Raras sangat lelap tidurnya…sukurlah akhirnya dewa mimpi meng closing mimpinya dan membukakan pintu kita. Dan gw sama Mbak Yuli akhirnya mencoba terlelap dengan badan kedinginan baju sedikit basah tanpa selimut….(nikmati wae Mbak!!!inilah liburan sebenarnya…)

Yogya Never Ending….gw pasti akan kembali!!!untuknya maupun untuk siapapun…

Seharusnya Titik, dan Bukan Koma




Diakhir pertemuan, Ibu nya bilang padaku "Jangan menghilang lagi ya Ka"

Kalimat itu berarti tanda KOMA untukku, seharusnya sudah cukup TITIK saja!!

Maafkan saya Ibu...sampaikan salamku pada sulung mu...
hanya TITIK yang ingin kusampaikan padanya...

Hatiku telah mati rasa untuknya...

Sketsa Jiwa

Pangeranku



Perasaanku padamu,

Seperti senja, yang tak lelah menyapamu meski hatiku samar
Terus menunggu meski tak tertoreh dalam skenario malam

Tak tertebak,


Seperti keriuhan suara jangkrik dipematang sawah
terus mengalun meski akan parau


Pangeranku,

Tak perlu kau sibuk membicarakan cinta yang tak dapat dibandingkan

Cintaku telah raib, tak kupedulikan yang tampakpun oleh mata

Sketsaku telah berubah warna...



Malam Pertamaku

Kemarin
Deg-degan menderaku semenjak sore
Rasanya berdebar tak menentu
Menantikan saat itu tiba

Senja segera berganti malam
Ku persiapkan diriku sebaik mungkin
Ku kenakan baju tidur kesayanganku
Sedikit parfum dengan aroma lembut
Tak lupa sayup-sayup kunyalakan senandung rindu

Mencoba membuyarkan kesunyian pikirku
Kubuat nyaman dengan bantal kesayanganku
Tapi ahhh...aku terus deg-degan
Aku coba menatapnya
Berharap dia memberikan kenyamanan padaku

Dia memelukku dengan sempurna
Lambat namun pasti, akhirnya...
Terpejam, lelap...sampai pagi menjelang
Akhirnya aku berhasil melewati
Malam pertamaku di kamar itu...

-Medio 14 B, Kamar 107-


Kotak Berdinding Tak Lagi Bersahabat


Aku hendak pindah kamar
Kotak berdinding itu tak lagi ramah padaku
Dibasahinya kompor kesayangamku
Dibasahinya pula baju tidurku sejak 5 tahun lalu

Aku dibuatnya tengah malam terbangun
Hingga rela membuyarkan mimpi indahku
Aku dibuatnya meringkuk kedinginan
Selimutku dipaksa menopang gemericik airmu itu

Aku tak kan mengampunimu
Jika malam nanti kau membuatku tak nyaman lagi
Esok aku akan meninggalkanmu
Dan tak kan kuceritakan lagi hariku padamu

Berdiamlah dalam angkuhmu
Resapilah yang mengalir padamu
Nikmatilah dingin yang justru mengoyakmu

Selamat tinggal…
 

Surat Sang Pecinta

Kepada pangeranku, yang baik budi dan akhlaknya…(uppzz lebay nih kyna)

Padamu kutitipkan salam terhangat yang pernah kumiliki, dan hanya untukmu. Kusapukan salam termanis dan penuh kasih, dan hanya untukmu. Kukirimkan rindu yang begitu sempurna, dan hanya untukmu.

Pagi ini ditengah siraman sang mentari kuberanikan diri melihatmu dikejauhan, dengan sedikit menyembunyikan diriku disela bunga-bunga soka yang mulai bermekaran. Betapa saat itu jantungku berdetak demikian cepat laksana pacu kuda di medan perang.

Kudendangkan sebuah nyanyian alam, direstui semerbak angin surgawi, dan kicau-kicau sang burung…hanya untukmu. Merdunya kuyakin mampu meruntuhkan jiwamu, mengkoyak segala alam sadarmu…

Wahai pangeranku…

Kutawarkan setiaku bak manisnya kurma yang selalu lekat, kutawarkan tulusku bak sapuan mendung mengantarkan hujan, menyirami bumi nan gersang, yang merindu akan alam hijaunya.

Kuserahkan segenap jiwa ragaku, kujanjikan akan selalu ada di setiap waktumu, hingga rambutmu kian memutih, kokoh tanganmu yang kian melemah, dan lambat laun kharismamu yang akan memudar, tapiku selalu disampingmu…bersamamu…

Melewati setiap yang nampak, yang tak nampak, pahit manisnya tawaran semesta, aku selalu mendukungmu…berdiri kokoh disampingmu, siap dengan segala upaya, dan senyum nan menyejukkan jiwa.

Wahai pangeranku…

Aku disini, setia menantimu…sampai waktu berjanji mengantarkan kita ke singgasana cinta yang begitu menawan, inilah janji dunia…layaknya janjiku padamu…