Teruntuk
seseorang yang sedang kupikirkan saat ini…
Assalamualaikum,
Semoga
keadaanmu saat membaca surat ini dalam keadaan yang sangat baik, bahagia, dan
penuh harapan. Mari kita bicara soal kita, kita yang sedang berposes seperti
katamu, kita yang sedang saling mengenal.
Aku
menyadari aku tidak seindah harapanmu, tidak secantik masa lalumu, tapi aku
punya rasa…punya perasaan yang mampu menuntunku untuk melakukan hal yang lebih
baik.
Aku
punya rindu keberkahan dari Sang Khalik, aku ingin merangkaikan cerita bahagia
tentangmu, tentang harapan dan mimpimu.
Jika
aku tak sampai di titik itu, aku tak akan menyalahkan keadaan, karena aku tahu
Sang Khalik yang paling maha mengetahui yang terbaik yang kita butuhkan, aku
tidak memaksa…
Waktu
kita baru sebentar, saat kita bertemu kita masih dengan bayangan masa lalu.
Kegagalan yang kita alami di masa lalu, akhir yang sama dengan cerita yang
berbeda. Aku tak akan menuntutmu untuk melupakan masa lalumu, seperti aku yang
saat ini berusaha fokus dengan adanya dirimu, tapi tolong jangan abaikan
upayaku, untuk bisa bersamamu dan menjadi harapanmu.
Pada
suatu malam kau sampaikan bahwa kau membuka hati untukku, walaupun hanya
tersirat makna, aku memahami dan berterimakasih untuk itu. kau mulai
mengangapku ada, meskipun lama kelamaan aku hanya bayangan yang kadang lenyap
tanpa bekas.
Terimakasih
tidak selalu bersikap egois, tidak selalu mementingkan perasaanmu, dan tidak
selalu menghiraukanku yang mulai menyayangimu.
Saat
ini, jika kau ingin menyembuhkan luka hatimu terhadap masa lalumu, wanita yang
tidak menghargaimu, namun pernah dan selalu kau cintai dengan sangat dalam, aku
pun tidak bisa berjanji untuk terus bisa bersabar. Namun aku akan selalu
berusaha menghargai, mengerti tentang dirimu, dan melakukan yang terbaik yang
aku bisa, untuk dapat membuatmu percaya terhadap perasaan seorang wanita, yang
mungkin kau anggap angin lalu dan akan hilang tersapu angin.
Aku
berdoa dan berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tidak ingin menyakitimu, aku
tidak ingin kisahmu terulang kembali, karena aku yakin doa yang baik akan
kembali pada yang mendoakannya.
Aku
minta sedikit saja, berkenankah dirimu untuk belajar melupakan masa lalumu,
walaupun aku tidak secantik masa lalumu, tapi aku punya ketulusan hati untukmu.
Tapi jika yang kau cari adalah fisik, saat ini juga aku menyerah.
Terimakasih…sudah
memberiku kesempatan mengenalmu lebih dekat. Saat ini aku hanya berupaya, aku
berdoa…semoga diberikan jawaban terbaik.
Surat
ini ditulis dari seorang perempuan yang berusaha kuat dan sabar menghadapi
semua ujian Allah.
Salam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar